Kamis, November 28, 2013

Metode Teams-Games-Tournaments (TGT)

TGT adalah salah satu pembelajaran kooperatif  yang menempatkan siswa dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 5 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin suku atau ras yang berbeda. 

Secara runut implementasi model pembelajaran TGT terdiri dari lima langkah tahapan yaitu tahapan penyajian kelas (class precetation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan penghargaan kelompok (team recognition). (Trianto, 2010) Berdasarkan apa yang di ungkapkan diatas, maka model pembelajaran TGT memiliki ciri-ciri berikut: 
a.   Siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil (Teams) 
Tim-tim terdiri dari empat  atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisita. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. Setelah guru menyampaikan materinya, tim berkumpul untuk mempelajari lembar kegiatan atau materi lainnya. Yang paling sering terjadi, pembelajaran itu melibatkan pembahasan permasalah bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. 

Pada tiap poinnya, yang ditekankan adalah membuat anggota tim melakukan yang terbaik untuk tim, dan timpun harus melakukan yang terbaik untuk membantu tiap anggotanya. Tim ini memberikan dukungan kelompok bagi kinerja akademik penting dalam pembelajaran, dan itu adalah untuk memberikan perhatian dan respek yang mutual yang penting untuk akibat yang dihasilkan seperti hubungan antar kelompok, rasa harga diri, penerimaan terhadap siswa-siswa mainstream. (Slavin, 2005) 
b.  Games 
Gamenya terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Game tersebut dimainkan diatas meja dengan tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor yang tertera pada kartu tersebut. (Slavin, 2005) 
c.  Tournaments 
Turnamen adalah sebuah struktur dimana game berlangsung. Biasanya berlangsung pada akhir minggu atau akhir unit, setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan. Pada meja turnamen akan terjadi kompetesi yang seimbang, karena akan membentuk kelompok yang homogen. (Slavin, 2005)
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya, masing-masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnament ditempati 3 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu-kartu soal untuk bermain.
 

Skema Kelompok TGT
Sumber : Slavin, 2005
Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan sebagai berikut. Pertama setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal akan dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor yang diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban yang benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali-kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang dan pembaca soal.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban kepada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok masing-masing dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan kepada ketua kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima kelompoknya. Perlu diketahui turnamen di atas tiap minggunya memiliki kontestan yang berbeda, dalam arti setiap meja turnamen bisa saja memiliki kontestan baru dan kontestan yang keluar. Dalam satu meja turnamen, siswa yang mendapat poin tertinggi berhak untuk naik ke meja turnamen yang lebih elit di turnamen yang akan datang. Dan siswa yang mendapat poin terendah harus turun ke meja turnamen yang lebih bawah di turnamen yang akan datang. Siswa akan dalam meja turnamen yang tetap bila mendapat poin rata-rata tengah, tertinggi di meja paling elit dan terendah di meja paling bawah.


Skema Kompetisi TGT
Sumber : Slavin, 2005

d.        Penghargaan kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata-rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh masing-masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut:
 
Perhitungan Poin Permainan

Pemain dengan
Poin bila jumlah kartu yang diperoleh
Pemain skor tertinggi
60
Pemain skor tengah
40
Pemain skor terendah
20
  Sumber : Slavin, 2005

Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh yaitu:
1)      Mengajar
Mempresentasikan atau menyajikam materi, menyampaikan tujuan, tugas atau kegiatan yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.
2)      Bekerja dalam kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang dengan kemampuan akademis, jenis kelamin, dan ras / suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi  dan tujuan pembelajaran, kelompok diskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengkoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3)      Permainan
Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
4)      Penghargaan Kelompok
Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin sebagai berikut:
 
 Penghargaan Kelompok

Kriteria (Rerata Kelompok)
Predikat
20 – 39
Good Team
40 – 54
Super Team
55 – 60
Golden Team
Sumber : Slavin, 2005  
Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Tahap
Tingkah Laku Guru
Tahap 1 :
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Tahap 2 :
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Tahap 3 :
Pembentukan kelompok heterogen
Guru membagi siswa menjadi kelompok secara heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang.
Tahap 4 :
Turnamen
Guru membagi siswa kedalam beberapa meja turnamen.
Tahap 5 :
Evaluasi
Guru membagi soal-soal turnamen kepada masing-masing kelompok turnamen.
Tahap 6 :
Memberikan penghargaan
Guru memberikan penghargan kepada setiap kelompok yang memiliki poin tinggi.
  Sumber : Slavin, 2005
Source:
Slavin, Robert E. 2005. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media

1 komentar:

DSI mengatakan...

Buruan Kesini Dapatkan Tips Dan Triks Cara Bermain, Gabung Situs Rekomendasi Di Daftar Agen Bola Terpercaya Yang Terpopuler Dan Nikmati promo Bonus Disini, Menangkan Jutaan Rupiah Di Situs Poker IDN Uang Asli. Sebelum Bergabung Bermain Slot Machine Kamu Bisa Disini Slot gratis Sebelum Bergabung di situs Judi Populer Daftar Agen Bola Terbaik Kamu.

Posting Komentar